Back to top

Friday, June 20, 2014

Cara Melakukan Bisnis Usaha Sesusai Syari'at Islam 2014


Assalamu alaikum Wr.Wb
Selamat datang dan Salam kenal bagi pengunjung blog ini



Pada akhir-akhir ini persaingan di pasar bisnis semakin meningkat. Apalagi setelah dikenalnya Ideologi Kapitalisme, dimana orang yang memiliki modal usaha yang kuat akan menang. Inilah yang menyebabkan semangat persaingan bisnis meningkat. Persaingan bebaspun meraja lela behkan tidak sedikit yang menghalalkan segala cara.

Perlu diingat bahwa dalam ajaran Islam Berbisnis usaha atau Upaya mencari rizki dari Allah adalah dalam rangka mem­peroleh dan mengembangkan kepemilikan harta. Harta yang dia peroleh ter­sebut adalah rezeki yang merupakan karunia yang telah ditetapkan Allah. Rezeki tidak akan lari ke mana-mana. Bila bukan rezekinya, sekuat apa pun orang mengusahakan, ia tidak akan mendapatkannya.

Dalam menjalankan bisnis usaha tidak diperkenankan menggunakan segala macam cara termasuk menggunakan unsur kecuragan dalam Bisnis Usahanya. Aturan-aturan dalam berbisnis usaha dalam Islam memang tidak dijelaskan secara detail, akan tetapi hanya dasar-dasarnya saja. Untuk contoh praktiknya telah ada dalam sunah Rosullullah SAW.

Berikut ini adalah beberapa Cara yang tepat dalam melakukan Bisnis Usaha dalam ajaran Islam yang meliputi beberapa Hal sebagai berikut :

Jujur dalam Berbisnis

Jujur adalah sifat yang paling diteladani dari diri Rasulullah SAW. Beliau mencontohkan cara berdagang yang jujur dengan tidak mencampur barang dengan kwalitas yang buruk kedalam barang dengan kwalitas yang bagus. Beliau juga melarang perbuatan tersebut karena dapat merugikan konsumen. Beliau menawarkan daganganya sesuai keadaan barang tersebut dan tidak ada yang disembunyikan.

Tidak menyelisihi Takaran

Dalam sunah Rasul juga dijelaskan bahwa menjadi pedagang yang baik dilarang mengurangi takaran dalam bentuk apapun. Sebagai contoh memanipulasi timbangan, dengan cara menambah besi atau magnet pada timbangan sehingga berat timbangannya berkurang, atau mebengkokan wadah takar sehingga volumenya berkurang. Hal-hal tersebut menjadi larangan dalam Islam dan mendapat ancaman siksa di Neraka.

Tidak semata-mata hanya Mengejar Keuntungan

Dalam syari'at islam Bisnis Usaha juga harus diniati untuk ibadah kepada Allah. Dalam berbisnis juga tidak hanya Profit Oriented tetapi di usahakan juga ada niat untuk menolong orang lain atau WIN-WIN Solution (sama-sama untung). Seorang bisniser juga harus memperhatikan kepentingan pelanggan atau Patner Bisnisnya.

Berpikir Cerdas

Seorang Bisniser atau Wirausahawan harus memiliki pemikiran yang cerdas dalam menggapai cita-citanya. Sebagai mana telah di contohkan oleh Rasulullah SAW, dari seorang penggembala Kambing, Beliau berniat untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik lagi, menjadi seorang Pedagang, lalu menjadi Manager hingga beliau mewujudkan cita-citanya menjadi Owner (Pemilik perusahaan) dengan menikahi Siti Khadijah. Beliau adalah contoh Enterprenur Cerdas.

Bekerjasama yang baik dan menjauhi KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme)

Kasus korupsi sekarang ini semakin meraja lela dimana-mana. Baik dari kalangan masyarakat kecil hingga Pejabat Negara. Dalam menjalin kerjasama seharusnya menjunjung nilai-nilai kesepakatan yang telah disetujui. Baik dari sistem Bagi Hasil, management, dan lain-lain. Sebagai Mitra kerja juga harus amanah terhadap apa yang telah di pasrahkan kepadanya dan jangan di kurangi atau Korupsi. Dengan kerja sama yang baik Bisnis Usaha yang dilakukan akan mendatangkan berkah, sesuai Sabda Rasul " Keberkahan sesungguhnya berada dalam Jamaah. Dan, tangan Allah sesungguhnya bersama Jamaah " .

Tidak Menimbun barang Dagangan

Rasul melarang Keras pelaku Bisnis Usaha dan menyimpan barang pada massa tertentu, hanya untuk keuntungan semata. Rasul bersabda bahwa pedagang yang mau menjual barang dagangannya dengan spontan akan di beri kemudahan. Tapi penjual yang sering menimbun dagangannya akan mendapat kesusahan (Dalam HR Ibnu Majah dan Thusiy). Ini menunjukan bahwa seorang Enterprenur harus dapat menjadi pelopor kelancaran ekonomi semua umat. Karena jika ada yang melakukan kecurangan tentu saja dampaknya akan terasa dikalangan Masyarakat luas.

Transparan dan Terbuka

Bagian dari usaha penjualan yang sering dilangar oleh kebanyakan pengusaha jaman sekarang ini yang menyediakan barang dengan kualitas yang tidak sesuai dengan kenyataanya. Dalam ajaran Islam sebagi Bisniser harus Transparan dan Terbuka terhadap Barang/Jasa yang ditawarkan, sesuai sabda Rasul, Beliau bersabda “Tidak dibenarkan seorang Muslimin menjual satu-satu jualannya yang mempunyai aib, sebelum dia menjelaskan aibnya” (HR. Al-Quzuwaini)

Bisa Menjaga Nama Baik

Cara yang tepat untuk cepat mendapatkan Nama (Brand) dalam Bisnis usaha adalah kejujuran serta bisa menjaga Nama Baik Perusahan ataupun Perorangan. Seperti yang di contohkan Rasulalloh SAW, beliau bisamendapat sebutan dan anggapan sebagi Al-Amin (Orang yang dapat dipercaya). Hal inilah yang paling di cari dan siapapun ingin bekerja sama dengannya. Akan tetapi sifat ini sekarang menjadi semakin langka. Maka bagi para Pembisnis hendaknya meneladani sifat-sifat yang telah di cotohkan oleh Rasulalloh SAW agar sukses dalam Bisnis Usahanya.

Pada Jaman Akhir ini semakin banyak orang yang sukses akan tetapi banyak dari mereka yang tidak memperhatikan aturan-aturan Bisnis yang baik menurut syariat agama. Dengan Postingan ini semoga dapat mengingatkan pembaca semua jika hendak mendirikan sebuah Bisnis Usaha harus memperhatikan syariat-syariat dalam Berbsnis.

Mungkin sampai disini mengenai beberapa hal Cara Melakukan Bisnis Usaha Sesusai Syari'at Islam 2014 yang dapat kami sampaikan, semoga bisa bermanfaat bagi anda.
Terimakasih. Admin

0 komentar:

Post a Comment